BATASAN PERUBAHAN SOSIAL
PERUBAHAN SOSIAL
Batasan
perubahan sosial
Mengenai
batasan perubahan sosial dapatdilihat dalam beberapa definisi para ahli
berikut:
1) Kingsley Davis, John Lewis Gilin dan John Philip
Gilin, dan Samuel Koening (Soerjono Soekanto, 1982:306-307) masing-masing
menyebutkan:
a)
Kingsley Davis,
memberi arti perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi pada struktur dan
fungsi masyarakat. Misalnya, timbulnya pengorganisasian buruh dalam masyarakat
kapitalis menyebabkan timbulnya perubahan dalam hubungan antara buruh dengan
majikannya, yang kemudian menyebabkan timbulnya perubahan dalam organisasi
ekonomi politik.
b)
John Lewis Gilin
dan John Philip Gillin mengartikan bahwa perubahan sosial adalah suatu variasi
dari cara-cara hidup yang telah diterima, karena ada perubahan kondisi
geografis, kebudayaan material,komposisi penduduk, ideologi atau adanya disfusi
serta penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
c)
Samuel Koening
mengartikan bahwa perubahan-perubahan sosial menunjuk pada
modifikasi-modifikasi
yang terjadi pada pola-pola kehidupan manusia. Modifikasi tersebut terjadi
karena sebab-sebab yang intern dan ekstern.
2) Selo Soemardjan (1962:379) Mendefinisikan perubahan
sosial sebagai segala perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
suatu masyarakat, yang mempengaruhi pada sistem sosialnya, termasuk di dalam
nila-nilai sikap-sikap, dan pola-pola, perikelakuan di antara kelompok kelompok
dalam msyarakat.
3) Wilbert More
(Robert H,Lauer, 1989:4) Menyebutkan bahwa perubahan sosial itu meliputi
perubahan struktur tentang pola-pola perilaku dan interaksi sosial.
4) Robert H. Lauer (1989:5) Mendefinisikan perubahan
sosial menunjuk kepada perubahan fenomena sosial diberbagai tingkat kehidupan
manusia mulai dari tingkat individual hingga tingkat dunia.
5) Soedjono Dirdjosisworo (1982: 63-64) menyebutkan
perubahan sosial adalah perubahan fundamental yang terjadi dalam strutur
sosial, sistem sosial, dan organisasi sosial.
a)
Struktur sosial
dimaksudkan adalah bentuk dari pada seluruh jaringan hubungan antar individu
dalam masyarakat dimana terjalin interaksi, interelasi, dan komunikasi sosial.
b)
Sistem sosial
dimaksudkan adalah keseluruhan jaringan hubungan antar individu dalam kelompok
sosial, yang berhubungan dengan nilai nilai dan pola-pola kebudayaan serta
khaidah-khaidah masyarakat tersebut.
c)
Organisasi
sosial dimaksudkan adalah wadah-wadah pergaulan kelompok yang disusun secara
jelas antara para petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan usaha
mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek kesejahteraan
dan keamanan anggota organisasi tersebut.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas
dapat disimpulkan perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam
masyarakat meliputi perubahan struktur, sistem dan organisasi sosial sebagai
akibat adanya modifikasi pola-pola kehidupan manusia, yang dipengaruhi oleh
adanya faktor kebutuhan intern dan ekstern masyarakat itu sendiri. Perubahan di
atas terjadi secara terus-menerus, oleh karenanya perubahan sosial merupakan
fenomena yang kompleks menembus pada berbagai tahapan dari kehidupan sosial.
Perubahan itu sendiri pada wujudnya, senantiasa menyertai setiap kehidupan
masyarakat dimana pun ia berada, oleh karenanya tidak ada suatu masyarakat pun
yang tidak mengalami perubahan dalam sejarah perjalanan kehidupannya.
Masyarakat sebagai suatu sistem sudah
tentu dalam perwujudannya, snantiasa mengalami perubahan yang dapat berupa
kemajuan atau kemunduran, luas atau terbatas, cepat atau lambatnya. Sebagai
suatu sistem, masyarakat terdiri dari sub-sub sistem yang paling berinteraksi
dan secara abstrak masyarakat terdiri dari pranata sosial, struktur sosial,
sistem nilai, norma, aturan maupun kebiasaan-kebiasaan yang mewujud ke dalam
tatanan konkret sub sistem ekonomi, sub sistem sosial, sub sistem budaya, sub
sistem politik dan sub-sub sistem yang lain baik langsung atau tidak langsung.
Keberadaan sub-sub sistem ini saling memperkokoh satu sama lain karena setiap
sub sistem itu dengan peranannya dipandang mutlak adanya.
Ciri-Ciri
dan Karakteristik Perubahan Sosial
Menurut Soerjono
Soekanto, proses perubahan sosial di dalam masyarakat dapat diketahui
karena adanya ciri-ciri seperti berikut ini.
1. Tidak ada
masyarakat yang berhenti perkembangannya, karena setiap masyarakat akan
mengalami perubahan-perubahan yang terjadi secara cepat ataupun lambat.
2.
Perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan
diikuti dengan perubahan-perubahan pada lembaga-lembaga sosial yang lainnya,
karena lembaga-lembaga tersebut memiliki sifat interdependen. Dengan demikian
sulit sekali mengisolir perubahan perubahan hanya pada lembaga-lembaga sosial
tertentu saja, karena proses yang dimulai dan proses yang selanjutnya merupakan
suatu mata rantai.
3.
Perubahan-perubahan yang cepat biasanya akan menyebabkan disorganisasi yang
sifatnya sementara dalam proses penyesuaian. Disorganisasi tersebut akan
diikuti oleh suatu organisasi yang mencakup pemantapan dari kaidah-kaidah dan
nilai-nilai baru.
4.
Perubahan-perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau bidang
spiritual saja, oleh karena keduanya memiliki kaitan timbal balik.
5. Secara
tipologis, perubahan-perubahan sosial dapat dikategorikan sebagai berikut.
a. Proses sosial, yaitu hubungan timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, misalnya antara kehidupan ekonomi dengan kehidupan politik,
antara kehidupan hukum dengan kehidupan agama, dan lain sebagainya.
b. Segmentasi, yaitu suatu pembagian sebuah struktur sosial ke dalam
segmen-segmen atau bagian-bagian tertentu sesuai dengan kriteria yang
dimaksudkan.
c. Perubahan struktural, yaitu perubahan yang terjadi dalam sebuah
susunan yang berupa jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, seperti
kaidah-kaidah sosial, lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, serta
lapisan-lapisan sosial.
d. Perubahan-perubahan pada struktur kelompok, yaitu suatu perubahan yang
terjadi dalam struktur kelompok sosial, misalnya perubahan organisasi sosial.
Beberapa ciri perubahan sosial dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana
pengaruh dari perubahan sosial terhadap kehidupan sosial masyarakat. Selain
ciri-ciri yang ada dalam sebuah perubahan sosial, kita juga perlu memahami
karakteristik perubahan sosial. John J. Macionis menyebutkan
adanya karakteristik perubahan sosial, yaitu sebagai berikut.
1. Perubahan sosial terjadi di setiap masyarakat, kendatipun laju
perubahan sosial bervariasi. Perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat bersahaja (hunting and gathering societies) lebih lambat
dibandingkan dengan perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat
maju atau berteknologi tinggi. Dalam kehidupan masyarakat yang sama juga
terjadi perbedaan perubahan elemen kebudayaan.
2. Perubahan sosial kerapkali berkembang pada arah yang sulit dikontrol.
Sebuah penemuan atau kebijakan baru yang disusun untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial boleh jadi justru membuat masyarakat sengsara akibat dari
manipulasi dan monopoli yang dilakukan oleh kelompok tertentu (penguasa dan
pengusaha).
3. Perubahan sosial seringkali melahirkan kontroversi, terutama karena
memperoleh variasi pemaknaan yang saling bertentangan.
4. Perubahan sosial boleh jadi menguntungkan pihak-pihak tertentu, tetapi
dalam waktu yang bersamaan justru dapat merugikan pihak-pihak tertentu yang
lainnya.
Dengan memahami ciri-ciri dan karakteristik perubahan, kita dapat
mengetahui bagaimana sebenarnya perubahan tersebut memengaruhi kehidupan sosial
masyarakat, baik secara langsung maupun tidak langsung. Namun tidak serta merta
kita dapat memastikan bahwa hanya dengan ciri-ciri dan karakteristik tersebut,
kemudian kehidupan masyarakat akan selalu berubah. Perlu juga kita mengkaji
faktor-faktor lainnya yang turut memengaruhi perubahan sosial, seperti adanya
dorongan-dorongan untuk berubah dan juga hal-hal yang menjadi dampak atau
akibat dari perubahan sosial.
Setiap
masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi di masyarakat
meliputi perubahan norma-norma sosial, pola-pola sosial, interaksi sosial, pola
perilaku, organisasi sosial, lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
masyarakat, serta susunan kekuasaan dan wewenang. Kingsley Davis mengatakan
bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan. Perubahan
dalam kebudayaan mencakup semua bagiannya, yaitu kesenian, ilmu pengetahuan,
teknologi, filsafat, bahkan perubahan dalam bentuk serta aturan organisasi
sosial.
Perubahan sosial melekat pada
masyarakat dengan kebudayaannya karena alasan-alasan sebagai berikut.
- Menghadapi masalah-masalah baru
- Ketergantungan pada hubungan antarwarga pewaris kebudayaan
- Lingkungan yang berubah
Kecendrungan masyarakat untuk berubah sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
- Rasa tidak puas terhadap keadaan dan situasi yang ada.
- Timbulnya keinginan untuk mengadakan perbaikan.
- Kesadaran akan adanya kekurangan dalam kebudayaan sendiri sehingga berusaha untuk mengadakan perbaikan
- Adanya usaha masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
- Banyaknya kesulitan yang dihadapi yang memungkinkan manusia berusaha untuk mengatasinya
- Tingkat kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks dan adanya keinginan untuk meningkatkan taraf hidup
- Sikap terbuka dari masyarakat terhadap hal-hal baru, baik yang datang dari dalam maupun dari luar masyarakat
- Sistem pendidikan yang memberikan nilai-nilai tertentu bagi manusia untuk meraih masa depan yang lebih baik
Berikut karakteristik perubahan sosial.
- Tidak ada masyarakat yang berhenti berubah
- Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu diikuti pula oleh perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya
- Perubahan yang cepat bisaanya mengakibatkan disorganisasi yang bersifat sementara karena ada proses penyesuaian diri
- Perubahan tidak dapat dibatasi pada bidang kebendaan atau spiritual saja karena kedua bidang tersebut mempunyai kaitan timbal balik yang sangat kuat.
Pandangan
Para Tokoh tentang Perubahan Sosial Selo soemardjan menyatakan bahwa perubahan sosial
adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat
yang mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai-nilai, sikap, dan perilaku
di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
John Lewis
Gillin dan John Philip Gillin melihat perubahan sosial sebagai variasi dari
cara-cara hidup yang telah diterima, baik karena perubahan kondisi geografis,
kebudayaan material, komposisi penduduk, ideology, maupun karena adanya difusi
atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Perubahan sosial dapat berupa
kemajuan (progress) atau kemunduran (regress). Kemajuan (progress)
terjadi apabila perubahan yang ada mampu menciptakan kemudahan bagi masyarakat
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan disini diartikan sebagai proses
pembangunan masyarakat kearah yang lebih baik. Perubahan yang ada dikatakan
berupa kemunduran (regress) apabila perubahan yang terjadi dalam
masyarakat pada aspek tertentu membawa pengaruh yang kurang menguntungkan.
Inti pokok perubahan sosial ialah:
1.
masyarakat
selalu berkembang karena terus mengalami perubahan secara lambat maupun cepat.
2. Perubahan pada suatu lembaga diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
2. Perubahan pada suatu lembaga diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga lainnya.
3. Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4. Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Sumber
Prof.Dr.C. Dewi Wulansari, SH., MH., SE.,MM.,
Sosiologi konsep dan teori (2009), Bandung: PT Refika Aditama
Dr.Phil.Astrid. S.Susanto (1999), Pengantar
Sosiologi dan Perubahan sosia, Anggota
IKAPI: Putra A Bardin
Komentar
Posting Komentar